Desiminasi LAPOR TBC Pada Komunitas di 26 Kota/Kabupaten Kolaborasi dan Harmonisasi Implementasi CLM-LAPOR TBC OPT Bekantan TB Kalimantan Selatan
Yayasan Bekantan TB Kalimantan Selatan – Jum’at, 21 Juni 2024 melaksanakan Desiminasi LAPOR TBC di Kabupaten Banjar mengangkat tema Kolaborasi dan Harmonisasi Implementasi CLM-LAPOR TBC bertempat di Dito Cafe & Resto by Kampung Nusantara, Martapura.
Problematika terkait penanggulangan tuberkulosis (TBC) di Indonesia masih konsisten hingga sekarang, berbagai cara untuk menanggulangi tuberkulosis sedang dilakukan terkhusus di wilayah kabupaten banjar salah satunya Imunisasi BCG untuk pencegahan dini. Enggannya masyarakat yang memiliki gejala tbc memeriksakan diri ke puskesmas dikarenakan kurangnya dalam mensosialisasikan tuberkulosis di wilayah kabupaten banjar.
Laportbc ini merupakan salah satu karya atas wujud konsistensi dalam mendukung program pemerintah untuk eliminasi tuberkulosis 2030 di Indonesia. laportbc ini menampilkan dan menerangkan informasi terkait tuberkulosis juga secara khusus sebagai tempat menerima aduan dari pasien/penyintas dan orang/kelompok yang rentan/terdampak. Aduannya mulai dari masalah layanan, stigma dan diskriminasi, hingga masalah psikologis/mental.
Selaras dengan tema yang diangkat Laportbc kali ini mengundang 2 pemateri yang pertama dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, kedua Penabulu-STPI. Paparan materi yang disampaikan oleh Bapak Marzuki Kabid P2P Dinkes Kab. Banjar yaitu Analisis situasi TB di Kabupaten Banjar disampaikan bahwa target dinas kesehatan kabupaten banjar memiliki target 10.000 temuan kasus, saat ini 429 pasien atau 23% dan terduga +/- 4.000 atau 26%. TB anak kasusnya sebanyak 15% pada tahun 2023 atau 120 anak. “Banyaknya kendala yang dihadapi tidak menyurutkan semangat saya untuk terus mensosialisasikan tentang tuberkulosis agar tuberkulosis di wilayah kabupaten banjar dapat di eliminasi dengan menemukan sebanyak-banyaknya dan mengobati temuannya” ujarnya.
Paparan kedua, oleh Bapak Rudy Fahrianor selaku SR Manager Kalsel Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI dengan materi kolaborasi dan harmonisasi implementasi Lapor TBC. Kanal aduan laportbc,id website dan laportbc aplikasi ini harapannya dapat di sosialisasikan dengan baik tidak hanya oleh para kader, melainkan juga stakeholder seperti dinas kesehatan, puskesmas, keluarga pasien serta pasien dengan mengajak untuk mendownload dan menyebarluaskan.
Terakhir Bapak Helmi memandu penggunaan laportbc web dan aplikasi, panduan download aplikasi. semoga dengan adanya kanal aduan laportbc ini dapat meningkatkan kesadaran terkait pentingnya Community Ied-monitoring dalam penanggulangan tuberkulosis di Indonesia.