Focus Group Discussion (FGD) Pasien TB Resisten Obat (RO) “Right to Breathe” di RSUD Ratu Zalecha Martapura
Pada hari Sabtu, 02 November 2024, di RSUD Ratu Zalecha Martapura kali pertama menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Right to Breathe” yang khusus menghadirkan pasien Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) atau Multidrug-Resistant Tuberculosis (MDR TB). Acara ini berlangsung di area poli MDR yang didedikasikan untuk penanganan pasien TB RO.
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Dalam beberapa tahun terakhir, tantangan penanganan TB semakin meningkat dengan munculnya kasus TB resisten obat, di mana pasien tidak merespon terhadap obat-obatan lini pertama seperti isoniazid dan rifampisin. Kondisi ini membutuhkan pengobatan yang panjang, kompleks, dan mahal, sehingga memberikan dampak besar pada kualitas hidup pasien.
Tema “Right to Breathe” diangkat untuk menegaskan bahwa setiap individu, termasuk pasien TB-RO, memiliki hak dasar untuk bernapas bebas dan sehat. Kegiatan ini bertujuan memberikan ruang diskusi bagi pasien, keluarga, tenaga kesehatan,dan pemangku kepentingan untuk berbagi pengalaman, kendala dan solusi terkait penanganan TB RO.
FGD ini di hadiri oleh pasien TB RO, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, tenaga kesehatan dari poli MDR, perwakilan manajemen RSUD Ratu Zalecha, Staff PMEL Kabupaten Banjar, Manager Kasus IU Kabupaten Banjar, dan 2 orang Passien Supporter dari IU Kabupaten Banjar. Tidak lupa menghadirkan narasumber yang luar biasa untuk mengisi diskusi pada hari ini yaitu Bapak dr. Hendra sebagai dokter spesialis paru di RSUD Ratu Zalecha Martapura.
Dalam paparan yang disampaikan Bapak dokter beliau mengatakan “Jaga pola hidup bersih dan sehat, serta menjaga pola makan dengan mengkonsumsi protein, sayur mayur, vitamin dan mengurangi makan-makanan yang tinggi lemak, micin, santan, pedas. karena kuman TBC lebih aktif pada malam hari”. Kemudian beliau juga memaparkan terkait perkembangan pengobatan TB RO, termasuk pentingnya kepatuhan terhadap terapi untuk memastikan keberhasilan pengobatan.
Di sesi diskusi, pasien berbagi cerita perjuangan melawan TB RO, termasuk tantangan fisik, mental dan sosial yang mereka hadapi, sesi ini memberikan wawasan mendalam tentang dampak penyakit terhadap kehidupan pasien dan keluarga mereka. pada peserta juga berdiskusi menghadapi kendala dalam pengobatan TB RO, seperti efek samping obat, stigma masyarakat, dan akses terhadap fasilitas kesehatan.
Jadi dalam diskusi hari ini, tim kesehatan bersama peserta merumuskan solusi untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan, mengurangi stigma, dan memperluas akses layanan kesehatan.
Melalui FGD ini, diharapkan tercipta pemahaman bersama mengenai pentingnya peran kolaboratif antara pasien, keluarga dan tenaga kesehatan dalam menangani TB RO. Beberapa poin penting yang di hasilkan dari diskusi ini meliputi :
- Pentingnya pendampingan psikososial bagi pasien selama pengobatan.
- Penyediaan informasi yang jelas dan mudah dipahami terkait efek samping obat.
- Usulan untuk memperkuat kampanye anti-stigma terhadap pasien TB RO di masyarakat.
Dengan tema “Right to Breathe”, kegiatan ini mengingatkan semua pihak bahwa peran aktif dalam mendukung pasien TB RO tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga mengembalikan hak mereka untuk bernapas bebas dan sehat.
FGD ini menjadi langkah penting dalam upaya penanganan TB RO di Kabupaten Banjar, khususnya di RSUD Ratu Zalecha Martapura. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk memperkuat dukungan terhadap pasien TB-RO, sehingga mimpi dunia bebas TB dapat segera terwujud.