Maping dan Membangun Kemitraan dengan CSO Lokal yang Menangani Isu-isu Kesehatan, Hak Asasi Manusia, Gender, Populasi Kunci TBC, Pemuda, Pemberdayaan Perempuan dan Kelompok Pekerja Sosial Kota Banjarbaru
Banjarbaru, 4 November 2024 – Dalam upaya memperkuat sinergi antara berbagai pihak dalam menangani isu-isu kesehatan, hak asasi manusia, gender, populasi kunci tuberkulosis (TBC), pemuda, pemberdayaan perempuan, dan kelompok pekerja sosial, Pemerintah Kota Banjarbaru. Bekantan TB Kalimantan Selatan menyelenggarakan kegiatan “Maping dan Membangun Kemitraan dengan CSO Lokal”. Acara ini bertempat di Hotel Roditha Banjarbaru, dengan menghadirkan narasumber utama dari Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Banjarbaru.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk organisasi masyarakat sipil (CSO) lokal, lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta perwakilan dari komunitas yang menjadi sasaran program. Acara ini bertujuan untuk memetakan keberadaan CSO yang aktif di Banjarbaru dan membangun kemitraan strategis yang berorientasi pada penyelesaian masalah-masalah sosial dan kesehatan.
Dalam sambutannya, perwakilan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru menekankan bahwa tantangan kesehatan, seperti TBC dan permaslaahan yang berkaitan dengan populasi kunci, tidak dapat di selesaikan secara parsial. “Keterlibatan CSO lokal sangat penting untuk menjangkau komunitas dan memberikan intervensi yang tepat sasaran. Kemitraan ini di harapkan dapat mendorong peran aktif masyrakat dalam mendukung program pemerintah”. ujar narasumber dari Dinas Kesehatan.
Baznas Banjarbaru juga menyampaikan pentingnya pendekatan berbasis komunitas dalam pemberdayaan kemampuan dan kelompok rentan. “Melalui Sinergi dengan CSO, kami dapat memperluas cakupan program zakat untuk mendukung kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial masyarakat”. ungkap perwakilan Baznas Banjarbaru.
Salah satu isu yang mendapat perhatian khusus adalah penanganan TBC di populasi kunci, seperti pekerja sosial, kelompok marginal dan anak muda. Upaya peningkatan kesdaran tentang pentingnya deteksi dini dan pengobatanTBC menjadi salah satu rekomendasi yang dihasilkan.
Sebagai hasil dari kegiatan ini, peserta sepakat untuk membentuk forum komunikasi yang rutin antara stakeholder lokal, organisasi masyarakat sipil yang bergerak di isu kesehatan dan sosial masyarakat, lembaga filantropi serta sektor dunia usaha. Forum ini akan menjadi wadah untuk menyelaraskan program kerja, memonitor hasil kolaborasi dan mengevaluasi dampak program terhadap komunitas sasaran. Kemitraan strategi ini diharapkan tidak hanya mempercepat pencapaian terget pembangunan berkelanjutan, tetapi juga memperkuat keberlanjutan program sosial dan kesehatan di Banjarbaru.
Acara ini mencerminkan komitmen bersama antara pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil dan lembaga filantropi untuk menciptakan Kota Banjarbaru yang lebih inklusif, sehat, dan berkeadilan. Dengan sinergi yang kuat, tantangan-tantangan sosial dan kesehatan dapat diatasi secara efektif, membawa manfaat langsung bagi masyarakat luas.
Penyelenggaraan kegiatan ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan sistem kemitraan yang tangguh dan berdampak positif di masa mendatang.