Peningkatan Keterampilan Sebagai Sumber Penghasilan Bagi Pasien dan Penyintas TBC Oleh Kemenkes
Makassar, Selasa – Jum’at 27/02/2024 – 01/03/2024. Dua orang perwakilan Yayasan Bekantan TB Kalimantan Selatan menghadiri kegiatan pelatihan di Hotel Aryaduta Makassar. Kegiatan yang berlangsung empat hari ini berupaya meningkatkan keterampilan serta memberikan ilmu dan kesempatan yang lebih luas bagi pasien dan penyintas TBC (Tuberkulosis). diikuti oleh 26 Organisasi Penyintas TBC jaringan POP TB Indonesia yang tersebar seluruh wilayah Indonesia.
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Bapak Anas selaku ketua POP TB Indonesia “Tuberkulosis atau TBC bukan hanya berdampak pada fisik atau mental penderitanya, tetapi juga berdampak pada perekonomian keluarga, khususnya jika penyakit TBC ini mengenai seorang kepala rumah tangga” ujarnya. “oleh sebab itu dengan adanya pelatihan keterampilan bagi pasien dan penyintas TBC ini, dapat membentuk suatu keterampilan baru, membantu menciptakan sumber penghasilan dan diharapkan peserta yang menghadiri kegiatan ini dapat membagi ilmunya kepada keluarga, lingkungan sekitar” sambungnya.
Kemudian sambutan-sambutan yang di sampaikan oleh Tim Kerja TBC Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mba Sarah Nadhilla serta Bapak DR.dr.H.M. Ishaq Iskandar, M.Kes,MM,MH, sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan yang ikut menghadiri acara pembukaan kegiatan ini. dalam sambutannya “Peningkatan keterampilan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi peserta, tetapi juga kontribusi pemberdayaan masyarakat secara keseluruhan,” sekaligus membuka kegiatan Peningkatan Keterampilan ini.
Tak hanya dari stakeholder terkait, lembaga filantropi seperti Baznas Kota Makassar, Dompet Dhuafa LKC Makassar, dan Lasizmu juga turut berkontribusi dalam mendukung pelatihan ini.
Mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Tim Kerja TBC Kemenkes dan dibantu oleh panitia Yayasan Kareba Baji Sulsel ini sangat menyenangkan karena peserta mendapatkan beragam materi dan pelatihan keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. disini juga kami mendapatkan beragam teman dari luar wilayah.
Tak hanya itu narasumber yang memberikan materi pun sangat penuh semangat dan menginspirasi sehingga membuat suasana kelas menyenangkan, yang menarik pada kelas tata rias narasumber merupakan salah satu penyintas TBC yang berhasil membuktikan kalau pasien dan penyintas bisa mengembangkan skill dan usaha tanpa adanya stigma negatif di masyarakat.
Kegiatan pelatihan ini sangat fun dan bermanfaat bagi kami. dari pelatihan ini pemerintah, organsasi masyarakat, dan lembaga filantropi dapat melihat secara langsung kegiatan ini memberikan dampak positif bagi masyarakat. khususnya bagi pasien dan penyintas TBC.