Sosialisasi Platform CLM (Community Led Monitoring) Optimalisasi dan Scale Up Aplikasi Lapor TBC di Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin
Pada hari Rabu, 6 November 2024, Bekantan TB Kalimantan Selatan menggelar acara sosialisasi bertema Community Led Monitoring (CLM) dan optimalisasi aplikasi Lapor TBC. Kegiatan ini berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dengan mengundang berbagai pemangku kepentingan, kader kota Banjarmasin, serta lembaga bantuan hukum dan komunitas penabulu-STPI.
Acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Bapak Sugeng dari Lembaga Bantuan Hukum serta Bapak Asnur Bahri dari komunitas Penabulu-STPI Kalimantan Selatan, yang memberikan materi pentingnya peran masyarakat dalam penanggulangan tuberkulosis (TBC) dan mengatasi stigma, diskriminasi di masyarakat.
Dalam pemaparan yang disampaikan oleh Bapak Sugeng, dijelaskan bahwa CLM adalah pendekatan strategis yang menempatkan masyarakat sebagai ujung tombak dalam memantau layanan kesehatan, termasuk penanganan TBC. Beliau menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam melaporkan kasus-kasus yang di temukan, memantau efektivitas pengobatan, hingga memberikan masukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem pelayanan kesehatan.
“Melalui CLM, masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat layanan, tetapi juga ikut aktif menentukan kualitas layanan yang mereka terima,” ujar beliau.
Sesi berikutnya dibawakan oleh Bapak Asnur Bahri dari Komunitas Penabulu-STPI Kalimantan Selatan beliau memperkenalkan program yang ada di komunitas di tahun 2025 mendatang, komunitas Penabulu-STPI akan membuka wilayah baru yakni Banjarmasin dan Banjarbaru. Dan harapannya para kader yang berhadir hari ini dapat bergabung dalam program penanggulangan tuberkulosis melalui dana GF di Tahun 2025.
Disesi akhir di tutup oleh Bapak Helmi selaku ketua Yayasan Bekantan TB Kalimantan Selatan beliau mensosialisasikan Aplikasi dan Web Lapor TBC serta mengajak seluruh peserta untuk mendownload aplikasi Lapor TBC. Aplikasi ini memungkinkan masyarakat melaporkan gejala atau kasus dugaan TBC secara langsung dan real-time kepada pihak terkait, sehingga mempermudah deteksi dini dan tindakan cepat.
Beliau memaparkan bahwa aplikasi Lapor TBC akan terus disempurnakan untuk mencakup lebih banyak fitur, seperti aduan tentang layanan, pelaporan berbasis lokasi, masalah enabler, serta integrasi dengan layanan kesehatan lainnya.
Acara ini mendapatkan respons positif dari para peserta yang hadir, termasuk perwakilan lembaga masyarakat, tenaga kesehatan, dan tokoh komunitas. Diskusi interaktif antara narasumber dan peserta mencerminkan tingginya antusiasme untuk mendorong keberhasilan program ini.
Melalui kegiatan ini, diharapkan platform CLM dan aplikasi Lapor TBC dapat semakin dikenal dan dimanfaatkan secara maksimal, sehingga target eliminasi TBC di Indonesia dapat tercapai lebih cepat.